Rektor UI Bantah Ada Titipan dalam Pemilihan Dekan

UNIVERSITAS Indonesia atau UI menggelar pelantikan dan pengangkatan sumpah jabatan Dekan- Wakil Dekan Fakultas Periode 2025–2029, di Balai Sidang UI, Kampus Depok, Senin, 8 Desember 2025. Rektor UI Heri Hermansyah menegaskan tidak ada titipan dalam pemilihan para pemimpin fakultas itu.

Heri menjelaskan dekan dan wakil dekan fakultas yang dilantik mengikuti proses seleksi dan rangkaian penilaian komprehensif sejak Agustus 2025.

"Prosesnya panjang, jadi dimulai dari seleksi administrasi yang ada syarat eligibility bagi seorang Dekan, misalnya minimal doktor," kata Heri.

Setelah seleksi administrasi diumumkan nama-nama calon yang lolos dan dilanjutkan dengan asupan publik, kemudian dilakukan seleksi substansi. "Jadi ada presentasi, mereka menyampaikan program kerja 4 tahun ke depan ini mau apa, bagaimana mereka memajukan fakultasnya," tutur Heri.

Pada seleksi substansi ini, UI mengundang panelis yang terdiri dari para ahli terkait pendidikan tinggi, mulai dari mantan rektor, Majelis Wali Amanat (MWA) dan tokoh-tokoh masyarakat.

"Kemudian presentasi panel dengan para warek (Wakil Rektor), yang dilanjutkan interview dengan rektor. Setelah interview ini, nilai digabungkan dari panelis ahli, para warek dan nilai dari rektor digabungkan jadi satu, keluar skornya, kita pilih yang terbaik," kata Heri.

Disinggung isu titipan dekan, Heri mengatakan UI memang seksi untuk pemberitaan dari sudut pandang mana pun. Bahkan, dekan saja yang dalam statuta UI merupakan hak prerogatif rektor ramai di media.

"Padahal sebenarnya walaupun ini hak prerogatif rektor untuk memilih Dekan, rektor pun tidak ingin sekadar memilih, tapi kita membuat sistem yang kemudian menghasilkan dekan terpilih adalah dekan yang terbaik," ujar Heri.

Bahkan, Heri mengaku tidak mengetahui nilai yang diberikan kepada para kandidat dekan dan direktur vokasi saat presentasi dengan panelis dan wakil rektor.

"Rektor hanya bisa kasih nilai saat interview dengan saja dan porsinya juga tidak dominan, " katanya.

Dengan sistem seperti itu, UI percaya dapat menghasilkan dekan-dekan terbaik dengan harapan fakultas dapat maju. "Kalau fakultasnya maju, otomatis UI-nya akan maju, kalau UI maju, Indonesia akan maju, kan gitu," kata Heri.

Ia mengungkapkan para dekan yang dilantik memang memiliki networking atau jaringan, tetapi ia menjamin tidak ada titipan atau intervensi. 

"Jadi kami melakukan pemilihan secara objektif, sistemik dan juga ada parameter penilaian yang bisa dicek, kalau mau lihat saya persilahkan, kan nilainya ada, panelis kasih berapa, rektor kasih berapa dan itu kami tidak bisa saling intervensi," kata Heri.

Adapun Dekan Fakultas dan Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Periode 2025-2029 yang dilantik hari ini, yakni:

1. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia: Tito Latif Indra.

2. Fakultas Ilmu Budaya: Untung Yuwono. 

3. Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik: Evi Fitriani.

4. Fakultas Kesehatan Masyarakat: Indri Hapsari Susilowati. 

5. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia: Wisnu Jatmiko. 

6. Fakultas Farmasi: Silvia Surini. 

7. Fakultas Kedokteran: Anna Rozaliyani. 

8. Fakultas Psikologi: Dicky Chresthover Pelupessy.

9. Program Pendidikan Vokasi: Safrin Arifin.