Drama Tari Kolosal Raja Ampat: Asa dari Timur Sukses Digelar, Libatkan 180 Siswa-Guru

3 hours ago 7
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sekolah Pilar Indonesia kembali memukau dengan pagelaran Drama Tari Kolosal berjudul "Raja Ampat: Asa dari Timur". Pementasan yang melibatkan lebih dari 180 siswa, guru, dan siswa pertukaran pelajar dari Le Fevre High School, Australia ini menyajikan kisah inspiratif tentang kepemimpinan, pelestarian lingkungan, dan pentingnya persatuan. Pagelaran ini merupakan puncak dari Culture Week yang merupakan program pembelajaran inovatif yang menempatkan seni sebagai media untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya bangsa.

“Sekolah Pilar Indonesia, bersama dengan Le Fevre High School, Australia, menghadirkan Pilar Drama Tari Kolosal sebagai bentuk komitmen kami dalam melestarikan budaya bangsa dan memajukan pendidikan. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran yang mengintegrasikan seni, budaya, dan kolaborasi antar siswa. Melalui pementasan ini, kami berharap siswa siswi dapat melakukan wujud aksi nyata dengan bangga menjadi orang Indonesia”. Ujar Henri Sucahyo Purnomo, Kepala SMA Pilar Indonesia, dikutip pada Ahad (20/9/2024).

Dengan mengambil latar keindahan alam dan kekayaan Raja Ampat, Papua, pagelaran ini dipentaskan dalam sebuah drama musik khas Papua. Penonton diajak untuk merefleksikan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan warisan budaya. Melalui kolaborasi lintas budaya, siswa-siswi menunjukkan semangat persatuan dan kreativitas yang tinggi.

“Saya senang sekali anak saya bisa berkontribusi di acara ini, tentunya bagus untuk perkembangannya,” ujar Djohan, salah satu orang tua murid.

Pagelaran ini merupakan bentuk komitmen Sekolah Pilar Indonesia dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna, dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu seperti Pendidikan Pancasila, Musik, Tari, Sejarah, dan Character Building. Bentuk komitmen lainnya Sekolah Pilar Indonesia memberikan apresiasi kepada masyarakat Papua, berupa dukungan dengan menyediakan buku bacaan dan alat tulis bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya.

“Aku banyak belajar dari mulai audisi, latihan, sampe pementasan. Dari pagelaran ini aku jadi belajar banyak mulai dari lagu-lagunya yang sebelumnya aku belum tau. Aku juga bisa bonding dengan adik-adik SMP dan teman-teman dari Le Fevre. Aku berharap semoga anak-anak di Indonesia bisa melestarikan budaya dan bangga sama Indonesia," ujar Jonathan, salah satu siswa kelas 12.

Semangat kolaborasi ini dapat menginspirasi seluruh siswa untuk menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan bebas dari bullying. Selain itu, siswa-siswi dapat lebih semangat untuk melestarikan budaya dan menjaga keseimbangan alam.

sumber : Web

Read Entire Article