Pemprov Jabar & Lembaga Penyiaran Kerja Sama Buat Konten Edukatif Pilkada

1 month ago 299
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
situs winjudi online winjudi winjudi slot online winjudi online Daftar slot gacor Daftar situs slot gacor Daftar link slot gacor Daftar demo slot gacor Daftar rtp slot gacor Daftar slot gacor online terbaru Daftar situs slot gacor online terbaru Daftar link slot gacor online terbaru Daftar demo slot gacor online terbaru Daftar rtp slot gacor online terbaru slot gacor situs slot gacor link slot gacor demo slot gacor rtp slot gacor informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat situs winjudi online

Jakarta -

Pemprov Jawa Barat bekerja sama dengan lembaga penyiaran untuk memproduksi konten siaran yang edukatif dan mendukung Pilkada Serentak 2024 yang aman, lancar, dan transparan. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran pemilih pemula terhadap pilkada melalui transformasi yang netral dan mendidik.

Pemprov Jabar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika berkolaborasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar, termasuk stasiun TVRI, Radio Republik Indonesia (RRI), dan Komisi Penyiaran Indonesia Pusat.

Menurut Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, kolaborasi antara Pemprov dan lembaga penyiaran merujuk pada Deklarasi Jabar Anteng (Aman Netral Tenang) yang terbukti membawa Jabar kondusif saat Pilpres 14 Februari lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan semangat dan prinsip Jabar Anteng, diharapkan kondusivitas yang sama akan tercipta pada pemilihan gubernur dan pemilihan bupati/wali kota yang akan dilakukan serentak pada 27 November 2024.

"Kami telah mendeklarasikan Jabar Anteng dan berharap masyarakat menyikapi proses demokrasi ini dengan penuh kedewasaan, tetap menjadi persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan pandangan politik," ujar Bey Machmudin dalam keterangan tertulis, Rabu (28/8).

Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak, mencapai hampir 50 juta jiwa, dan memiliki daftar pemilih tetap (DPT) terbesar dengan sekitar 35 juta pemilih, Jabar relatif sukses dalam menggelar pemilu. Salah satu faktor keberhasilannya adalah netralitas aparatur sipil negara (ASN).

"Kami termasuk provinsi yang terendah dalam pelanggaran yang dilakukan oleh ASN. Kami aman terus bertahan dan mengedepankan asas tersebut," ujar Bey.

Menurutnya, lembaga penyiaran memainkan peran krusial sebagai media informasi yang dapat membentuk opini publik dan mempengaruhi persepsi masyarakat tentang Pilkada.

Bey berpandangan kolaborasi semua stakeholders dalam mengawasi penyiaran sangat penting untuk memastikan bahwa informasi yang diterima oleh masyarakat adalah informasi yang benar, netral, dan mendidik.

Kolaborasi Pemprov dengan lembaga penyiaran juga mencakup pengawasan konten publikasi di kanal publikasi Pemprov Jabar, serta pengawasan konten media digital yang bekerja sama dengan media di Jabar.

Tujuan dari kolaborasi ini untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula. Dari profil daftar pemilih tetap (DPT) Jabar, Gen Z dengan (17 - 24 tahun) berjumlah sekitar 7,4 juta orang dan milenial (25-39 tahun) sekitar 11,6 juta orang.

Adapun tujuan utama dari kolaborasi ini adalah memberikan kesadaran kepada kelompok pemilih pemula tentang pemilu melalui informasi yang sehat, salah satunya melalui lembaga penyiaran.

Dari kolaborasi ini akan ada banyak kegiatan bersama, di antaranya, kelas literasi digital, diskusi netralitas ASN melalui IKP Talks, pembuatan sistem pengawasan isi siaran (Pasagi) melalui peraturan gubernur, serta integrasi sistem pengaduan melalui aplikasi Sapawarga.

Kolaborasi Pemprov dengan lembaga penyiaran dan semangat Jabar Anteng mendapat apresiasi dari DPR yang khusus menyambangi Jabar.

Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan menilai Jabar telah menjadi bukti provinsi dengan tingkat kondusivitas tinggi saat pilpres. Nico yakin kesuksesan yang sama bisa dicapai saat Pilkada Serentak.

"Jabar betul-betul anteng, netral, dan kita berharap kondisi yang sama juga terjadi di pilkada yang akan kita jalankan sekitar tiga bulan dari sekarang," kata Nico.

Menurut Nico, Pilkada akan lebih riuh karena setiap kabupaten/kota akan melaksanakan pemilihan. Maka, diperlukan informasi yang mendidik, salah satunya dari lembaga penyiaran.

"Namun besarnya jangkauan media membawa risiko penyebaran disinformasi. Itulah (informasi mendidik) tujuan dari kolaborasi ini. Jadi, bukan hanya netralitas. Tantangan kita adalah disrupsi digital," katanya.


(ncm/ega)

Read Entire Article