
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyerukan perlunya konsolidasi antara pemerintah dengan seluruh elemen rakyat melalui komunikasi yang baik.
Hal tersebut disampaikan KH Yahya Cholil Staquf seusai meresmikan Klinik Terpadu Kesehatan Haji dan Umrah di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (6/9). Dia menanggapi terkait kondisi bangsa yang tidak baik-baik saja belakangan ini dengan maraknya unjuk rasa di berbagai daerah yang diwarnai perusakan, pembakaran hingga penjarahan.
"Saya rasa pada titik ini, seluruh elemen bangsa harus berkonsolidasi, termasuk konsolidasi antara masyarakat, simpul-simpul rakyat dengan pemerintah dan pemimpin negara," kata KH Yahya Cholil Staquf.
Pada masa perjuangan sejak dari awal berdiri diproklamasikan, kata KH Yahya, Indonesia bisa bertahan juga karena saat itu ada konsolidasi. Konsolidasi dilakukan oleh semua elemen, tidak hanya pemerintah namun juga semua elemen rakyat agar bisa bertahan hidup.
KH Yahya juga melihat ada dikotomi yaitu dua bagian yang saling bertentangan dan eksklusif antara rakyat dengan petinggi negara ataupun wakil rakyat. Dikotomi tersebut kalau dipertahankan hanya akan mempersulit upaya mencari penyelesaian.
"Biasanya kita berfikir sangat dikotomis antara rakyat dengan pemerintah, masyarakat dengan pemerintah, namun ada kalanya negara ingin mengalami dinamika sedemikian rupa sehingga kalau dikotomi ini dipertahankan, ini akan lebih mempersulit kita semua pada solusi," tegas KH Yahya Cholil Staquf.
Di sisi lain apa yang terjadi di dalam negeri, menurut KH Yahya, juga tidak terlepas akibat dampak gejolak dunia internasional. Seperti terjadinya konflik atau perang di beberapa negara, yang akhirnya berpengaruh pada tatanan politik dan ekonomi dalam negeri.
"Kita bisa melihat itu bagaimana perang merembet semakin mendekat, dari Ukraina turun ke Syiria, turun ke India Pakistan, sekarang sudah Thailand Kamboja, kita menghadapi dinamika lingkungan yang tidak mudah," kata KH Yahya.
KH Yahya juga melihat ada kemungkinan kepentingan-kepentingan atau aktor-aktor dari eksternal atau luar. Mereka memanfaatkan kondisi seperti ini untuk mengais keuntungan dengan cara memanipulasi elemen-elemen tertentu.
Melihat kondisi yang multi komplek tersebut, menurut KH Yahya, perlu adanya komunikasi yang baik, terutama para petinggi negara kepada rakyat. Pemerintah juga harus bisa merespon tantangan global, agar mampu bersaing sebagai negara berdaulat. (H-1)