Jakarta -
Isu soal pajanan Bisphenol A atau BPA pada saat ini masih menjadi perhatian yang besar di masyarakat. Masih ada kekhawatiran bahwa paparan BPA dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr dr Andhika Rachman menegaskan untuk tidak perlu takut berlebihan terhadap paparan dari BPA, karena pemanfaatan bahan tersebut cukup luas dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya yang terpenting adalah masyarakat memahami bahwa tubuh manusia punya mekanisme untuk mengeluarkannya lagi.
"Jadi 10 persen sisa yang masuk ke dalam tubuh dimetabolisme oleh hati, itu nanti akan keluar melalui urine," ucap dr Andhika dalam acara detikcom Leaders Forum, Rabu (21/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Andhika menjelaskan bahwa BPA yang masuk akan dianggap sebagai radikal bebas oleh tubuh. Konsumsi makanan atau minuman yang tinggi antioksidan, misalnya sayur dan buah-buahan segar dapat membantu sistem metabolisme tubuh untuk menetralkannya.
Selain itu, dr Andhika juga mengingatkan pentingnya kecukupan konsumsi air putih. Minum air putih dengan jumlah yang baik dapat membantu sistem metabolisme sehingga BPA tidak berefek pada kesehatan tubuh.
"Jadi minum yang cukup, karena dia dimetabolismenya itu dari hati, lewat keringat. Jadi makin banyak minum, semakin cukup," jelasnya.
dr Andhika mengatakan mitigasi lain yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan bagaimana cara menyimpan makanan baik. Salah satunyaadalah dengan tidak memanaskan makanan di wadah plastik. BPA yang ada di dalam wadah plastik berisiko bermigrasi ke makanan apabila dipanaskan dengan suhu tinggi, yakni di atas 70 derajat celcius.
"Kembali lagi. Jangan lupa olahraga, konsumsi makanan yang rendah artificial, perbanyak buah-buahan. Negara Indonesia kan banyak makanan fresh, itu yang perlu, gampang kan," tandasnya.
Selama paparan yang masuk dalam tubuh sedikit, masyarakat tidak perlu takut BPA dapat memberikan dampak buruk untuk kesehatan. Berdasarkan The European Food Safety Authority (EFSA) batas aman paparan BPA pada tubuh adalah 4 mikrogram/kg berat badan per hari.
(avk/up)