Nana Mirdad: Biasakan Anak Makan Sehat Sejak Dini agar Terbawa hingga Dewasa

Liputan6.com, Jakarta - Nana Mirdad menekankan pentingnya membiasakan anak makan sehat sejak dini agar kebiasaan tersebut terbawa hingga dewasa. Menurut aktris sekaligus pegiat gaya hidup sehat ini, pola makan yang baik harus ditanamkan sejak kecil dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.  

"Saya ingin anak-anak saya tidak hanya makan enak, tapi juga terbiasa memilih bahan yang lebih sehat. Di rumah, saya sering mengganti santan atau krimer dengan alternatif tinggi serat agar masakan tetap enak dan lebih bernutrisi," kata Nana Mirdad.

Nana menekankan bahwa edukasi tentang makanan sehat bukan sekadar teori, tapi harus dipraktikkan langsung dalam keseharian keluarga. Istri Andrew White, mencontohkan, memilih bahan pengganti yang lebih sehat dalam masakan bisa menjadi langkah sederhana untuk menanamkan kesadaran gizi pada anak.

"Kebiasaan yang dibangun sejak kecil akan terbawa hingga dewasa, bahkan bisa diturunkan ke generasi berikutnya," tambah Nana.

Prinsip ini sejalan dengan rekomendasi banyak ahli gizi yang menekankan pentingnya peran orang tua sebagai panutan. Anak-anak biasanya meniru pola makan orang tua, sehingga teladan dalam keluarga menjadi faktor utama dalam membentuk selera sekaligus kesadaran gizi sejak dini.

Pola makan sehat terbukti berperan dalam mencegah berbagai penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, hingga kolesterol tinggi di kemudian hari.

Membangun kesadaran ini tidak harus dimulai dengan perubahan besar. Hal-hal sederhana seperti mengganti bahan pangan, menambah asupan serat, serta mengurangi konsumsi gula dan lemak berlebih bisa menjadi langkah awal.

"Yang paling penting adalah konsistensi. Jangan menunggu anak sakit dulu baru mengubah pola makan. Biasakan sejak kecil, maka hasilnya akan terasa hingga mereka dewasa," kata Nana Mirdad di talkshow yang digagas FiberCreme.

Berbicara tentang kuliner khas Indonesia di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat, Maestro Kuliner Indonesia, William Wongso menegaskan bahwa menjaga otentisitas rasa tradisional tetap bisa dilakukan tanpa mengorbankan nilai kesehatan.

Menurutnya, tantangan terbesar justru terletak pada cara memadukan inovasi sehat dengan cita rasa yang sudah akrab di lidah masyarakat. "Kuliner Nusantara punya kekayaan rasa yang luar biasa. Inovasi sehat harus bisa masuk tanpa menghilangkan identitas rasa tersebut," kata William.

Pandangan ini menjadi relevan karena masih banyak orang tua di Indonesia yang beranggapan bahwa makanan sehat identik dengan rasa hambar. Padahal, dengan hadirnya inovasi bahan pangan makanan sehat tetap bisa lezat dan disukai semua anggota keluarga.

Dalam perayaan HUT ke-8, FiberCreme menghadirkan sejumlah program bermanfaat bagi masyarakat. Beberapa di antaranya adalah:

• Beasiswa pendidikan untuk pelajar di Sidoarjo, mulai dari tingkat SD hingga SMA, guna mendukung anak-anak tetap bersekolah.
• Penanaman 200 pohon mangga di Desa Pesanggrahan, Sidoarjo, sebagai langkah mengurangi emisi karbon sekaligus memberi manfaat ekonomi jangka panjang bagi warga.
• Program Bedah Rumah untuk warga prasejahtera agar memiliki tempat tinggal yang lebih layak, sehat, dan aman untuk dihuni.

Chief Commercial Officer, Juwono Hartanto, menegaskan bahwa kontribusi ini merupakan bentuk komitmen jangka panjang untuk mendukung masyarakat hidup lebih sehat.

"Ini tentang bagaimana kami tumbuh bersama masyarakat dan lingkungan. Semangat kami adalah memberi dampak positif dari dapur rumah tangga hingga kehidupan sosial," ujar Juwono.

Foto Pilihan