Kata teman kumparanZ tentang Bahasa Gen Alpha yang Unik

Bahasa cakap terus mengalami pergeseran dan perluasan makna seiring waktu. Enggak cuma Gen Z yang punya kosakata unik, tapi Gen Alpha juga punya deretan istilah baru yang enggak kalah menarik.

Pembahasan soal bahasa Gen Alpha ini sempat jadi perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya, kosakata yang diciptakan oleh generasi kelahiran 2010-2024 ini cukup unik dan asing didengar.

Misalnya kata “Rizz” yang ternyata memiliki makna gaya seseorang yang dianggap keren atau stylish. Kosakata ini diambil dari kata “charismatic” yang berarti pesona menarik yang ada dalam kepribadian seseorang.

Biasanya, kata Rizz ini digunakan untuk memuji penampilan seseorang. Member teman kumparan punya pengalaman menarik nih terkait istilah-istilah baru yang dimunculkan Gen Alpha. Yuk kepoin cerita mereka lewat artikel berikut ini.

Jarak usia yang cukup jauh antara Gen Z dan Gen Alpha membuat kedua generasi ini memiliki kepribadian dan karakter yang sedikit berbeda. Gen Alpha yang sudah terpapar teknologi sejak lahir disebut lebih gaul dibandingkan Gen Z.

Maka tak heran kalau bahasa yang dipilih Gen Alpha pun lebih bervariatif. Biasanya, mereka mengadopsi kosakata bahasa Inggris untuk dijadikan bahasa slang dalam percakapan sehari-hari.

Caca Tavisya, member teman kumparanZ bilang kalau ia sering dengar kosakata baru dari Gen Alpha. Saat pertama kali mendengarnya, ia sedikit kebingungan karena istilah yang digunakan tidak familiar.

“Sebenarnya setiap generasi punya istilah-istilah tersendiri sih. Kadang aku bingung dengan bahasa Gen Alpha, begitu pun mungkin sebaliknya. Jadi buat pengetahuan baru aja hihi,” kata Caca.

Caca sendiri cerita kalau di lingkungan tempat tinggalnya banyak anak-anak Gen Alpha. Walau sering bermain dan berkomunikasi dengan mereka, Caca masih saja dibuat kebingungan dengan istilah-istilah yang mereka gunakan.

“Kadang aku agak roaming ketika dengar bahasa mereka, tapi pelan-pelan ngerti juga sih. Misalnya Big L yang artinya kalah, skibidi yang artinya jelek, dan masih banyak lagi.”

Caca bilang kalau pergeseran bahasa ini sebenarnya wajar saja terjadi. Setiap generasi punya caranya sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain agar lebih efisien dan mudah dimengerti.

“Wajar aja sih, karena kalo Gen Alpha kan emang dari kecil sudah terpapar smartphone, internet, dan teknologi lainnya. Jadi, mereka lebih open terhadap informasi apapun dari luar. Yang penting pengawasan orang tua aja sih.”

Pengalaman serupa dirasakan oleh Fabio Dengara, member lain teman kumparanZ. Sebagai anak Gen Z, Fabio mengaku sudah mulai familiar dengan kosakata khas Gen Alpha.

“Gen Alpha tuh punya istilah-istilah unik yang terdengar asing, tapi kekinian. Sebagian besar aku paham sih artinya, kayak skibidi, Rizz, dan lain-lain,” cerita Fabi...