Gen Z dan Tren Gaya Keterikatan yang Bikin Asmara Rumit

17 hours ago 4
informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena gaya keterikatan atau attachment style tengah jadi perbincangan hangat di kalangan Gen Z. Topik ini ramai diperbincangkan di media sosial karena dianggap mampu menjelaskan mengapa sebuah hubungan asmara bisa berjalan mulus atau justru penuh drama.

Secara umum, psikologi mengenal empat tipe gaya keterikatan, yaitu secure, anxious, avoidant, dan disorganized. Teori ini menyebutkan bahwa pola keterikatan terbentuk sejak masa kanak-kanak, dipengaruhi oleh faktor genetik serta hubungan dengan pengasuh utama.

Dilansir dari Health, keterikatan yang sehat biasanya terbentuk dari pola asuh orang tua yang konsisten dalam memberikan dukungan emosional.

Sebaliknya, anak yang tumbuh dengan pengalaman diabaikan atau kurang mendapat perhatian emosional bisa mengembangkan gaya keterikatan yang cenderung rapuh.

Dalam sebuah survei kecil yang dilakukan Health Liputan6.com terhadap 10 responden Gen Z, sebanyak 60 persen menyebut pola asuh orang tua sangat berpengaruh pada cara mereka menjalin hubungan.

Sementara itu, 30 persen menganggap pola asuh cukup berpengaruh. "Saya banyak bercermin dari sifat dan kepribadian orang tua untuk menilai sesuatu yang saya hadapi saat ini," ujar Deniz, salah satu responden.

Anxious vs Avoidant: Pasangan yang Sering Berkonflik

Namun, tidak semua Gen Z sepakat. Sekar, responden lain, menilai bahwa pengalaman bersama mantan pasangan justru lebih membentuk gaya keterikatannya.

"Orang tua memperlakukan aku dengan baik banget, tapi semenjak sering dibohongin mantan, aku jadi anxious," kata Sekar.

Dua tipe gaya keterikatan yang paling banyak muncul dalam cerita Gen Z adalah anxious attachment dan avoidant attachment.

Orang dengan gaya anxious attachment biasanya sangat takut ditinggalkan, mudah panik jika pasangan tidak segera merespons pesan, dan terus-menerus mencari kepastian.

"Kalau seseorang enggak balas pesan cepat, aku langsung takut ditinggalin," kata Zahra, responden dengan gaya keterikatan anxious.

Sebaliknya, orang dengan gaya avoidant attachment cenderung menjaga jarak. Mereka nyaman dengan kemandirian, sulit percaya pada orang lain, dan sering menghindari kedekatan emosional.

"Ketika dekat dengan seseorang, aku enggak selalu ingin berdekatan, kadang malah ingin menjauh," kata Ghita, salah satu responden dengan gaya avoidant.

Fenomena ini sering menimbulkan konflik jika kedua tipe ini menjalin hubungan asmara. Perbedaan pola komunikasi antara anxious yang menuntut kepastian dan avoidant yang menjaga jarak menciptakan siklus kesalahpahaman.

Masa Kecil dan Pola Asuh

Menurut WebMD, avoidant attachment biasanya terbentuk dari masa kecil dengan orang tua yang kaku atau absen secara emosional.

Anak memang terpenuhi kebutuhan fisiknya, tapi kebutuhan emosionalnya sering diabaikan. Akibatnya, mereka belajar menenangkan diri sendiri dan enggan menunjukkan emosi.

Sementara itu, anxious attachment bisa muncul dari pola asuh yang tidak konsisten. Anak terbiasa mendapat perhatian secara tidak terduga, sehingga tumbuh dengan rasa cemas dan butuh kepastian terus-menerus dalam hubungan.

"Cara keluarga memperlakukan kita waktu kecil biasanya jadi cetakan pertama tentang gimana kita melihat kasih sayang, kepercayaan, bahkan konflik. Pola itu kebawa ke hubungan sekarang, entah disadari atau enggak," kata Ridwan, salah satu responden survei.

Bisa Berubah Seiring Dewasa

Meski begitu, gaya keterikatan tidak bersifat permanen. Pengalaman hidup, lingkungan, serta hubungan yang sehat bisa membantu seseorang berpindah ke pola yang lebih aman.

Orang dengan gaya secure umumnya lebih mudah membangun kepercayaan, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tidak takut dengan komitmen. Inilah yang membuat hubungan mereka cenderung lebih stabil dibanding tipe lainnya.

Psikolog menyarankan untuk mengenali gaya keterikatan sejak dini bisa menjadi langkah penting dalam membangun hubungan yang lebih sehat.

Dengan memahami pola diri sendiri dan pasangan, konflik dapat diminimalisir dan hubungan bisa berjalan lebih harmonis.

Read Entire Article