Eks Pejabat AS kritik menkes karena "bahayakan" kesehatan masyarakat

21 hours ago 1
informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Los Angeles (ANTARA) - Sembilan mantan kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat secara kolektif mengkritik Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS Robert F. Kennedy Jr. yang dianggap telah "membahayakan" kesehatan masyarakat.

Dalam sebuah esai opini yang diterbitkan pada Senin (1/9) di surat kabar The New York Times, sembilan mantan pejabat tersebut, yang terdiri dari tujuh mantan direktur dan dua mantan direktur pelaksana, menyatakan kekhawatiran tentang "dampak luas" dari keputusan Kennedy baru-baru ini terhadap keamanan kesehatan di AS.

"Apa yang telah dilakukan Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat Robert F. Kennedy Jr. terhadap CDC dan sistem kesehatan masyarakat negara kita dalam beberapa bulan terakhir, yang berpuncak pada keputusannya untuk memecat Dr. Susan Monarez sebagai direktur CDC beberapa hari lalu, adalah sesuatu yang belum pernah kami lihat di lembaga ini dan belum pernah dialami oleh negara kita," menurut esai tersebut.

Para mantan pemimpin CDC itu mengkritik Kennedy karena memecat ribuan tenaga kesehatan dan menghapus program pencegahan penyakit yang krusial, memperingatkan bahwa tindakan tersebut melemahkan perlindungan terhadap kanker, penyakit jantung, keracunan timbal, dan wabah menular.

Mereka menuturkan bahwa Kennedy telah mempromosikan pengobatan yang belum terbukti efektivitasnya dan meremehkan vaksinasi di tengah wabah campak terbesar di AS dalam satu generasi, membatalkan investasi dalam riset medis krusial, mengganti para ahli dalam komite penasihat kesehatan federal dengan individu yang tidak memenuhi syarat, serta menghentikan dukungan AS terhadap program vaksinasi global.

Menurut mereka, langkah-langkah tersebut akan membuat negara itu kurang siap menghadapi darurat kesehatan di masa depan dan membuat kelompok rentan, termasuk anak-anak, keluarga berpenghasilan rendah, dan penyandang disabilitas, terancam.

Kuasa hukum Monarez baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang menuduh Kennedy "menjadikan kesehatan masyarakat sebagai senjata demi keuntungan politik" dan menyatakan bahwa dengan memberhentikan pejabat kesehatan dari pemerintah, dia telah "mengancam nyawa jutaan warga AS."

Penerjemah: Xinhua
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article