RATUSAN mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat. Mereka tiba dengan melakukan longmarch dari Jalan Gerbang Pemuda.
Berdasarkan pengamatan Tempo, aliansi BEM SI tiba di depan Gedung DPR pada pukul 16.30 atau molor lebih dari tiga jam dari waktu yang dijadwalkan, yaitu pada pukul 13.00 WIB.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
"Kami menuntut Pesiden mencabut tudingan makar terhadap gerakan mahasiswa," kata Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan saat berorasi di depan Gedung DPR, Kamis, 4 September 2025.
Dia menyebut, alih-alih melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan sikap para pembantunya, Prabowo justru berupaya mendiskreditkan gerakan mahasiswa dan rakyat dengan melontarkan label makar.
Menurut Muzammil, apa yang disampaikan Prabowo bukan bertujuan meredamkan amarah rakyat, tapi justru membuat amarah tersebut semakin bergejolak karena tak adanya empati dan keadilan yang diberikan pemerintah.
"Presiden Prabowo hanya omon-omon. Dia mengatakan menerima aspirasi, tapi menahan teman-teman kami yang berdemonstrasi," ujar dia.
Pada 1 September lalu di RS Polri Kramat Jati, Prabowo menilai pembakaran gedung DPRD di Sulawesi Selatan yang merenggut nyawa empat aparatur sipil negara sebagai tindakan makar.
"Orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik menjadi korban. Gedung DPRD dibakar, ini tindakan makar, bukan penyampaian aspirasi," kata Prabowo.
Pada 30 Agustus 2025, Prabowo juga memanggil Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ke kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam pertemuan itu, Prabowo memerintahkan agar dilakukan penindakan tegas kepada para demonstran yang bertindak vandalistis.
Adapun, demonstrasi yang digelar sejak 25 Agustus-1 September menuntut pencabutan tunjangan fantastis anggota Dewan telah menewaskan sebanyak 10 korban di pelbagai wilayah di Indonesia.
Salah satu korban tewas, ialah Affan Kurniawan seorang pengemudi ojek online di Jakarta. Affan tewas setelah dilindas kendaraan taktis milik Korps Brigade Mobil Polri di Jalan Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Menurut Muzammil Ihsan, tewasnya Affan dan 9 orang lainnya merupakan tanggung jawab negara. Sebab, pelbagai demonstrasi yang terjadi dipicu atas kondisi negara yang tak sejalan dengan keadilan bagi rakyat.
Masalahnya, alih-alih bertanggung jawab, Presiden justru melabeli demonstrasi mahasiswa dengan tudingan tak berdasar. "Silakan lihat langsung aksi kami Pak Presiden. Kami aksi damai, dan menolak anarkistis," ucap Muzammil.