AS Sita Tanker Minyak di Dekat Venezuela

Presiden Donald Trump mengonfirmasi Amerika Serikat telah menyita sebuah tanker minyak raksasa di lepas pantai Venezuela. (White House)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi pemerintah AS telah menyita sebuah tanker minyak di lepas pantai Venezuela. “Seperti yang mungkin sudah Anda tahu, kami baru saja menyita sebuah tanker di pantai Venezuela,” kata Trump. “Tanker besar, sangat besar, yang terbesar yang pernah disita, sebenarnya.”

Trump tidak memberikan penjelasan rinci terkait alasan penyitaan tersebut. Ia hanya mengatakan  tindakan itu dilakukan “untuk alasan yang sangat baik” dan menegaskan pemerintah akan segera memberikan informasi tambahan. Ketika ditanya mengenai nasib minyak yang diangkut tanker itu, Trump menjawab, “Kami menyimpannya, sepertinya.”

Langkah ini berpotensi memicu peningkatan ketegangan antara Washington dan Caracas. Pemerintahan Trump telah meningkatkan tekanan terhadap Venezuela dengan tujuan memaksa pemimpinnya, Nicolás Maduro, turun dari kekuasaan.

Menjawab pertanyaan dari jurnalis CNN Kristen Holmes, Trump mengatakan ia belum berbicara dengan Maduro baru-baru ini dan menolak menjelaskan siapa pemilik tanker yang disita tersebut.

Sumber yang mengetahui situasi ini menyebut tanker itu sedang menuju Kuba. Negara tersebut tengah menghadapi krisis energi terburuk dalam beberapa dekade, dengan pemadaman listrik yang berlangsung berjam-jam hingga berhari-hari. Infrastruktur energi yang menua membuat Kuba sangat bergantung pada impor minyak, termasuk bantuan dari Venezuela, Rusia, dan Meksiko. Pemerintah Kuba belum memberikan tanggapan atas laporan penyitaan tanker yang sedang menuju pulau tersebut.

AS telah berbulan-bulan menjalankan kampanye tekanan terhadap Venezuela. Langkah tersebut mencakup pengerahan ribuan pasukan serta satu gugus kapal induk ke Karibia, serangan terhadap kapal yang dicurigai melakukan penyelundupan narkoba, dan ancaman berulang terhadap Maduro. Menurut data resmi yang disampaikan pemerintah, serangan-serangan itu telah menewaskan 87 orang dan menghancurkan 23 kapal yang diduga terkait perdagangan narkoba. Trump juga beberapa kali memberi sinyal kemungkinan tindakan militer di daratan.

CNN sebelumnya melaporkan bahwa pemerintahan Trump tengah menyiapkan rencana “hari setelah” jika Maduro digulingkan, berdasarkan keterangan dua pejabat senior dan satu sumber lain yang mengetahui diskusi tersebut.

Maduro tidak menyinggung soal penyitaan tanker dalam pidatonya pada Rabu, meski berita mengenai langkah AS tersebut telah beredar saat ia berbicara. (CNN/Z-2)