AADC - Ada Apa dengan City?

5 hours ago 3
informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Musim lalu, Manchester City menutup perjalanan dengan nihil trofi untuk kedua kalinya di era Pep Guardiola. Kondisi itu dianggap hanya sebagai "gangguan kecil" setelah mereka mendominasi enam dari tujuh musim sebelumnya.

Namun, ekspektasi berubah setelah City menggelontorkan dana sekitar £330 juta, atau setara Rp7 triliun lebih, di bursa transfer Januari dan musim panas. Publik berharap mereka kembali segar, siap, dan berambisi merebut tahta Premier League.

Sayangnya, tanda-tanda kebangkitan itu belum terlihat jelas. Kekalahan 1-2 dari Brighton membuat City mencatat start terburuk sejak musim 2004-2005.

Konsistensi yang Masih Hilang

Guardiola membangun tim-tim terbaiknya dengan kontrol, pola permainan rapi, dan serangan mematikan. Kemenangan 4-0 atas Wolves di pekan perdana seolah menjadi isyarat masalah musim lalu sudah berakhir.

Namun, kekalahan dari Brighton memperlihatkan inkonsistensi yang kembali menghantui City, padahal mereka sempat unggul lebih dulu lewat gol Erling Haaland di laga ke-100-nya di Premier League.

Perubahan besar dilakukan Brighton saat Fabian Hurzeler memasukkan empat pemain sekaligus pada menit ke-60. Dari situ, City kehilangan kendali dan kebobolan dua gol di babak kedua.

"Kami kebobolan dua gol. Kami tampil luar biasa selama satu jam," ujar Guardiola kepada BBC Sport. "Setelah gol itu kami lupa cara bermain. Kami terlalu memikirkan konsekuensi."

Start Buruk yang Membebani Mental

Kekalahan beruntun dari Tottenham (0-2) dan Brighton (1-2) menjadi peringatan serius bagi City. Statistik menunjukkan hanya Manchester United pada musim 1992-1993 yang bisa bangkit setelah kalah dua dari tiga laga awal, itu pun di musim 42 pertandingan.

Situasi ini belum pernah dihadapi Guardiola sebelumnya. Dia selalu identik dengan tim yang stabil, bahkan saat tekanan datang dari berbagai arah.

Mantan kiper Chelsea, Mark Schwarzer, menilai kondisi ini berbeda dari biasanya. "Ada banyak pertanyaan tentang tim ini dan Guardiola. Apakah dia bisa membalikkan keadaan?" katanya.

Mental pemain kini diuji sejak awal musim. Jika City gagal menemukan jawaban, jarak dengan pesaing bisa semakin melebar.

Masalah Pressing Tinggi

Salah satu sumber masalah terbesar City adalah pressing tinggi yang kini justru menjadi bumerang. Dalam dua laga terakhir, pola ini membuat lini belakang terekspos di sisi sayap.

Saat lawan membangun serangan dari belakang, full-back City diminta menekan hingga ke area jauh. Hal ini memaksa bek tengah menutup ruang sayap yang ditinggalkan, area yang bukan keunggulan mereka.

Contohnya terlihat ketika Nathan Ake melawan Spurs dan Rico Lewis saat menghadapi Brighton. Kedua situasi itu membuat City meninggalkan celah di lini belakang.

Kondisi ini dimanfaatkan lawan dengan mudah untuk mengalirkan bola ke ruang kosong. Dari sana, serangan berbahaya lahir dan berujung gol ke gawang City.

Jalan Panjang Musim Ini

Guardiola mencoba meredam kepanikan dengan menekankan bahwa musim masih panjang. "Ini baru satu pertandingan. Musim masih panjang, kita akan lihat apa yang terjadi," ucapnya.

Namun, awal buruk tetap meninggalkan beban besar. City bukan hanya harus mengejar ketertinggalan poin, tetapi juga membenahi kelemahan struktural dalam permainan mereka.

Kembalinya Rodri dan keberadaan Haaland belum cukup untuk menutupi masalah di sisi taktik. City harus mencari solusi agar pressing mereka tidak terus menjadi celah.

Jika tidak segera dibenahi, dua kekalahan beruntun ini bisa menjadi awal dari krisis lebih dalam. Jika itu terjadi, maka pertanyaan "ada apa dengan City?" mungkin akan lebih sulit dijawab seiring berjalannya musim.

Sumber: BBC Sport

Klasemen Premier League/Liga Inggris

Read Entire Article