INFO NASIONAL – Yogyakarta merupakan kota tempat kelahiran PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada), perusahaan yang memproduksi berbagai produk nutrisi untuk anak, ibu hamil dan menyusui. Perusahaan yang dikenal dengan produk susu SGM itu, sudah 71 tahun menemani tumbuh kembang masyarakat Indonesia. Di kota ini, Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berkolaborasi untuk memperbaiki gizi anak-anak Indonesia pasca perang dunia.
Dalam rangka 80 tahun kemerdekaan Indonesia, SGM mempertegas kembali komitmen dari awal hingga kini untuk bisa terus menutrisi bangsa Indonesia baik melalui anak-anak maupun ibu hamil dan menyusui. “Di Pabrik SGM di Yogyakarta tak hanya rumah tetapi juga tempat produksi, ada riset berbasis internasional,” kata Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia saat menerima kunjungan media di Pabrik SGM di Yogyakarta, Rabu, 27 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
SGM, kata Vera, selalu berkomitmen untuk berinovasi dan terus menghadirkan produk-produk nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ibu dan anak-anak di Indonesia. “Ini adalah komitmen kita dan tentunya tidak saja dengan produknya tetapi juga dengan inisiatif dan edukasi yang sudah hadir,” kata dia. Dengan kombinasi itu, lanjut dia, SGM berharap dapat ikut dalam perjalanan menyehatkan puluhan juta anak Indonesia.
Vera pun mengingatkan bahwa semua pihak mempunyai peranan untuk berkolaborasi menyehatkan bangsa. “Menuju generasi emas, generasi bangsa yang maju,” ucapnya.
Bukan tanpa sebab, sejumlah masalah kesehatan masih menyertai Indonesia meskipun sudah 80 tahun merdeka. “Masalah anemia belum selesai,” kata Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia. Untuk mengatasi anemia, lanjut dia, kuncinya ada di zat besi.
SGM sudah memenuhi zat besi itu. Ditambah lagi dengan rasa yang enak, nutrisi lengkap, dan berdasarkan perkembangan teknologi dan pengetahuan. SGM, lanjut Arif, tidak hanya menyediakan produk tetapi juga pendampingan secara edukasi.
“Karena masalah gizi di Indonesia ternyata bukan melulu masalah enggak punya uang tapi juga karena kurangnya pengetahuan, itu sudah basic,” kata dia. Masalah gizi menurut dia merupakan masalah yang unik. Karena jika salah gizi bisa jadi gizi berlebihan dan menjadi obesitas. Sementara kurang gizi dapat terjadi stunting. “Jadi persoalan yang harus diperhatikan secara hati-hati dan menyeluruh,” kata dia.
Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia. TEMPO/Fifia A
Danone, yang juga menaungi SGM, sebagai perusahaan, tidak hanya memikirkan produk tapi semua sisi. “Ada tiga pilar dari Danone Impact Journey, kita juga memikirkan masalah kesehatan, alam, dan juga masalah masyarakat,” kata Arif.
Bahkan, lanjut Arif, Danone juga terlibat dengan pilot project pemerintah seperti program makanan bergizi gratis. “Tentu saja sekarang karena produk kita berada di mana-mana, mungkin digunakan juga untuk program itu. Generasi Manusia Bebas Stunting juga salah satu program yang dilakukan melalui edukasi.”
Arif menyayangkan, selain masalah anemia, 80 tahun Indonesia merdeka sampai sekarang, masalah gizi masih ada. “Saya ingin memperkuat apa yang pernah disampaikan pemerintah.
Untuk mengatasi masalah gizi ini, terutama stunting dan anemia, tidak ada satu pemangku kepentingan pun yang bisa mengatasi sendiri,” kata dia.
Menurut dia diperlukan kerja sama dan siapapun yang bisa berkontribusi. “Sekarang zamannya pentahelix, baik swasta, pemerintah, media, NGO, akademisi, bahkan konsumen itu harus bareng-bareng,” kata Arif. “Kalau kita mencintai bangsa ini, kita harus memperhatikan juga gizi anak bangsa. Mudah-mudahan 80 atau 100 tahun ke depan, bangsa ini kualitas, kesehatan, dan gizinya lebih bagus.”
Dokter Spesialis Anak dari RS Bethesda Lempuyangwangi, Devie Kristiani, mengatakan, kita
tidak boleh menunggu sampai anak ditemukan gejala anemia. “Karena kalau sudah timbul gejala anemia sudah terlambat. Kita maunya mencegah.”
Cara mencegahnya, lanjut dia, dengan memberikan nutrisi yang terbaik untuk anak-anak. “Selain itu juga screening,” tambah dia. Menurut Devie, jika tidak berkesempatan screening melalui laboratorium maka dapat screening dengan cara lain, salah satunya melalui kalkulator zat besi.
Kalkulator zat besi dirancang untuk membantu pengguna menghitung dan memantau kebutuhan zat besi harian. Alat ini memanfaatkan data seperti usia, jenis kelamin, dan kondisi tertentu (misalnya, kehamilan) untuk memperkirakan Angka Kebutuhan Gizi (AKG) zat besi, serta menyediakan informasi tentang kandungan zat besi dalam berbagai jenis makanan untuk membantu memastikan asupan yang optimal dan mencegah anemia defisiensi besi.
“Semakin cepat teridentifikasi dan ditangani, maka tumbuh kembangnya bisa lebih optimal. Tetapi kalau sudah terlambat, sudah melebihi golden period, kita akan lebih sulit untuk mengejar,” kata dia.
Pabrik SGM Yogyakarta. Fifia A/Tempo
Hadirnya pabrik SGM Yogyakarta, merupakan salah satu pilar penting dalam mendukung pemenuhan gizi anak Indonesia. Sekaligus menjadi bagian dari komitmen dan unspecialized nutrition dalam menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan standar internasional.
Dari awal berdiri, SGM, menurut Lastiani Rosalina, Factory Director Danone Specialized Nutrition merupakan kombinasi untuk mengatasi malnutrisi di Indonesia. “SGM itu sebelumnya singkatannya susu, gula, minyak. Susu sebagai sumber protein, gula sebagai sumber karbohidrat dan minyak sebagai sumber lemak.”
Kemudian pabrik dibuat di Prambanan yang lebih besar. “Itu menunjukkan komitmen kami menyediakan produk-produk ke banyak anak di Indonesia.” Kemudian di tahun 2025 SGM menurut dia tetap berkomitmen untuk selalu menyediakan produk yang membantu pemerintah mengatasi isu-isu malnutrisi di Indonesia.
“Dengan prinsip membawa kesehatan melalui makanan ke sebanyak mungkin orang di dunia, kami berkomitmen untuk memberikan produk nutrisi terbaik bagi ibu dan anak Indonesia,” kata Lastiani.
Dalam kunjungan ini, media juga berkesempatan melihat secara langsung proses riset dan pengembangan di Pabrik SGM Yogyakarta. Kemudian dilanjutkan dengan paparan dari Tria Rosemiarti, R&I Indonesia Nutrition Design & Hydration Science Danone Indonesia dan Ari Wibowo, Senior Manager Danone SN Indonesia. (*)