Jakarta -
Viral di media sosial, semburan air berwarna hitam pekat muncul di Sungai Citarum yang berlokasi di Desa Telukbuyung, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Senin (16/9/2024). Masyarakat sekitar sempat mengira jika peristiwa tersebut akibat pembuangan limbah industri dari salah satu pabrik.
Namun hal ini dibantah Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang Iwan Ridwan. Dia menegaskan peristiwa itu merupakan fenomena alam.
"Berdasarkan keterangan geolog dari Institut Teknologi Bandung (ITB), semburan tersebut lumpur dari aliran sungai itu diduga merupakan lumpur blow up, ini fenomena alam yang diakibatkan oleh tekanan gas bumi," kata Iwan saat dikonfirmasi detikJabar, Selasa (17/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, semburan lumpur itu viral di media sosial, sejak Selasa (17/9/2024) pagi, diduga peristiwa itu terjadi selama beberapa menit di aliran Sungai Citarum tersebut.
"Itu video kemarin yah, peristiwanya kemarin, semburan lumpur berlangsung antara 20-30 menit, biasanya penyebab fenomena ini adalah gas dangkal. Pelepasan gas ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan semburannya akan berhenti setelah tekanan gas dari bawah permukaan bumi terlepas semua," kata dia.
Lebih lanjut, Iwan mengimbau warga di sekitar lokasi kejadian agar tidak menyalakan api karena berpotensi bahaya akibat tekanan gas yang belum stabil.
"Kami imbau masyarakat agar tidak terlalu dengan dengan titik semburan dan tidak menyalakan api di sekitar semburan, karena kondisi semburan lumpur belum stabil," katanya.
Iwan juga menyangkal aliran sungai Citarum di wilayah tersebut berubah warna hitam pekat akibat pencemaran limbah, sebab di wilayah tersebut tidak ada aktivitas industri.
"Jelas itu bukan limbah, kan di situ tidak ada aktivitas industri, kalau misal air hitam pekat karena industri pastinya sudah hitam sejak mengalir dari wilayah industri, tapi kan ini hanya di situ saja," pungkasnya
Artikelnya telah tayang di detikjabar,
(sym/sym)