Paling Sering Dibicarakan di Manchester United, Pelatih Ini Siap Gantikan Posisi Ruben Amorim

Liputan6.com, Jakarta - Manchester United tengah mencapai titik terendah baru setelah tersingkir dari Piala Carabao di babak kedua usai kalah dari Grimsby melalui adu penalti. Bahkan, Setan Merah menghabiskan sebagian besar pertandingan dengan skor 0-2.

Situasi ini memicu spekulasi soal masa depan manajer MU Ruben Amorim ketika ia mengisyaratkan bahwa pembicaraan dengan petinggi klub akan dilakukan selama jeda internasional.

Berbarengan dengan itu, INEOS sudah menyusun daftar pendek calon penggantinya. MU dilaporkan mengincar manajer Crystal Palace, Oliver Glasner. yang disebut-sebut 'luar biasa'.

Saat ini dia masih melatih Crystal Palace tetapi kontraknya di Selhurst Park telah memasuki 12 bulan terakhir, dan terkait masa depannya di klub masih dipertanyakan.

Menurut laporan CaughtOffside, pelatih asal Austria tersebut adalah sosok yang paling banyak dibicarakan di koridor Old Trafford sebagai calon pengganti Amorim. Dia diyakini bahwa akan senang ditawari kesempatan pindah ke MU.

Spurs dan Man United memasuki pertandingan dengan satu tujuan yaitu final Liga Eropa pekan depan. Kedua pelatih mengistirahatkan beberapa pemain utama dan melewati malam itu tanpa ada kekhawatiran akan cedera baru.

Mantan pelatih Frankfurt ini tampil luar biasa sejak menggantikan Roy Hodgson pada tahun 2024, dan mempersembahkan trofi Piala FA yang menakjubkan bagi The Eagles musim lalu: trofi besar pertama dalam sejarah mereka.

Glasner juga bermain dengan sistem 3-4-3 yang saat ini diterapkan di London selatan, dan hal ini dapat mempermudah transisi dari satu manajer ke manajer lainnya bagi skuad MU, mengingat lebih dari 220 juta pounds telah dihabiskan dalam dua bursa transfer terakhir untuk membantu transformasi skuad.

Patrick Dorgu, Diego Leon, Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Benjamin Sesko semuanya telah bergabung sejak Amorim mengambil alih sebagai manajer, dan semuanya dapat langsung masuk ke dalam formasi Glasner tanpa perlu mengeluarkan lebih banyak uang dalam waktu sesingkat itu.

Di Craven Cottage akhir pekan lalu, nama Amorim masih diteriakkan penuh semangat, namun berubah total ketika MU dipermalukan Grimsby. Tribun tandang yang biasanya riuh berubah sunyi, tanda kepercayaan mulai terkikis.

Kemarahan fans juga mengarah pada pemain tertentu. Andre Onana menjadi sasaran ejekan setelah blunder fatal, sementara Diogo Dalot tak luput dari kritik keras. Salah satu saksi mata menyebut, “Bahkan fans garis keras pun kini ikut mencemooh. Tidak ada satu pun nyanyian untuk Amorim.”

Namun, tak semua menggambarkan situasi dengan nada marah. Beberapa fans justru menilai rasa apatis lebih dominan, sesuatu yang bisa jadi lebih mengkhawatirkan. Ketika dukungan bergeser ke ketidakpedulian, artinya jarak antara tim dan suporter semakin melebar.