Tianjin (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping mengatakan negaranya akan meneruskan kerja sama bidang energi, industri hijau dan ekonomi digital dalam lingkup kerja sama "Shanghai Cooperation Organization".
"China akan membangun tiga 'platform' utama kerja sama China-SCO di bidang energi, industri hijau dan ekonomi digital, serta akan mendirikan tiga pusat kerja sama utama untuk inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan tinggi, dan pendidikan vokasi," kata Presiden Xi dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) SCO Plus di Tianjing pada Senin (1/9).
Selain itu menurut Presiden Xi, China akan bekerja sama dengan negara-negara anggota SCO lainnya untuk meningkatkan kapasitas terpasang tenaga fotovoltaik dan angin masing-masing sebesar 10 juta kilowatt dalam lima tahun ke depan.
"Kami siap membangun pusat kerja sama penerapan kecerdasan buatan bersama semua pihak, dan berbagi keuntungan dari kemajuan di bidang AI. Kami menyambut semua pihak untuk menggunakan Sistem Navigasi Satelit Beidou dan mengundang negara-negara dengan kapasitas yang relevan untuk berpartisipasi dalam proyek Stasiun Penelitian Lunar Internasional," tambah Presiden Xi.
Presiden Xi menyebut SCO adalah organisasi pertama yang membangun mekanisme pembangunan kepercayaan militer di wilayah perbatasan, mengubah perbatasan menjadi ikatan persahabatan, saling percaya, dan kerja sama.
"SCO adalah yang pertama mengambil tindakan multilateral melawan tiga kekuatan: terorisme, separatisme, dan ekstremisme. SCO terus mendorong penegakan hukum dan kerja sama keamanan, mengelola dan menyelesaikan perbedaan dengan baik, menentang campur tangan eksternal secara tegas, serta menjaga perdamaian dan ketenangan di kawasan," ungkap Presiden Xi.
SCO juga dinilai sebagai yang pertama meluncurkan kerja sama Sabuk dan Jalan (Belt and Road). Sejumlah besar proyek unggulan telah terlaksana dan kerja sama investasi industri telah secara aktif dikerjakan.
Presiden Xi menyebut total perdagangan China dengan negara-negara SCO lainnya telah melampaui 2,3 triliun dolar AS, melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jaringan konektivitas multidimensi di antara negara-negara SCO telah semakin ditingkatkan dengan hampir 14.000 kilometer rute transportasi darat internasional. Sedangkan Kereta Api Ekspres China-Eropa telah mengoperasikan lebih dari 110.000 layanan kereta api.
"SCO telah berkembang menjadi organisasi regional terbesar di dunia, dengan partisipasi 26 negara, kerja sama yang mencakup lebih dari 50 bidang, dan total output ekonomi hampir 30 triliun dolar AS. Pengaruh dan daya tarik internasionalnya semakin meningkat dari hari ke hari," tambah Presiden Xi.
Sejak 24 tahun yang lalu ketika didirikan, kata Presiden Xi, SCO telah menetapkan Semangat Shanghai, yaitu saling percaya, saling menguntungkan, kesetaraan, konsultasi, menghormati keragaman peradaban, dan mengejar pembangunan bersama.
Pada sesi pleno KTT SCO Plus tersebut, hadir kepala negara dan pemerintahan dari 10 negara anggota tetap SCO yaitu China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, India, Pakistan, Iran dan Belarus.
Selain itu hadir juga satu kepala negara pemantau yaitu Monglia dan delapan kepala negara dan pemerintahan mitra dialog yaitu Turki, Kamboja, Azerbaijan, Nepal, Armenia, Mesir, Myanmar dan Maladewa.
Namun, dalam KTT SCO kali ini, China juga mengundang empat negara di luar anggota tetap, pengamat maupun mitra dialog yaitu Indonesia, Laos, Malaysia dan Vietnam. Artinya, total 23 perwakilan negara menyampaikan pernyataan dalam KTT SCO Plus Tianjin.
Para pemimpin negara anggota dalam KTT SCO juga menandatangani "Deklarasi Tianjin Dewan Kepala Negara SCO", yang menyetujui Strategi Pembangunan SCO hingga 2035, merilis pernyataan tentang kemenangan Perang Dunia II dan peringatan 80 tahun berdirinya PBB, pernyataan dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral dan mengadopsi 24 dokumen hasil yang mencakup peningkatan kerja sama di bidang keamanan, ekonomi, hubungan antarmasyarakat dan pengembangan organisasi.
Para pemimpin negara anggota bersama-sama menyaksikan peresmian empat pusat baru yaitu Pusat Universal SCO untuk Melawan Tantangan dan Ancaman Keamanan, Pusat Pemberantasan Kejahatan Terorganisir Transnasional, Pusat Keamanan Informasi dan Pusat Antinarkoba.
KTT pun menyetujui penerimaan Laos sebagai mitra dialog dan memutuskan bahwa Kirgiztan akan memegang jabatan presiden SCO untuk periode 2025–2026.
Baca juga: Prabowo absen di KTT SCO, Menlu RI sampaikan permintaan maaf ke Xi
Baca juga: China akan hibahkan 2 miliar yuan kepada anggota SCO
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.