Sebanyak 5.000 pager meledak di Lebanon pada Selasa (17/9). Kelompok Hizbullah menuduh badan mata-mata Israel, Mossad, dalang di balik aksi teror itu.
Otoritas kesehatan di Lebanon menyebut, sembilan orang tewas akibat ledakan. Nyaris 3.000 orang menderita luka.
Seorang sumber keamanan Lebanon mengungkap, pager yang meledak berjenis AP924 diproduksi oleh perusahaan Taiwan Gold Apollo.
Rangkaian teror tersebut menimbulkan pertanyaan, bagaimana Israel bisa menaruh bahan peledak di sana?
Dari hasil investigasi awal Hizbullah, seorang sumber keamanan meyakini perangkat itu sudah dimodifikasi oleh mata-mata Israel sejak tingkat produksi.
"Mossad menyuntikkan bahan peledak penerima kode ke dalam board. Sangat sulit mendeteksi dengan cara apa pun. Bahkan dengan perangkat atau pemindai apa pun," kata sumber tersebut seperti dikutip dari Reuters.
Sumber itu belum tak mengungkap detail bahan peledak apa yang disusupi hingga bagaimana agen-agen Mossad bisa masuk sampai level produksi pager.
Perusahaan Gold Apollo yang bermarkas di Taiwan pada Rabu (18/9) bereaksi atas ledakan di Lebanon itu. Mereka membantah bahwa pager buatannya dipakai untuk menebar teror di negara tersebut.
Pendiri Apollo Gold, Hsu Ching-kuang, menyebut, pager itu dibuat oleh sebuah perusahaan di Eropa. Hsu hanya mengakui perusahaan Eropa itu punya hak menggunakan merek Apollo Gold.
"Produk itu bukan milik kami. Hanya ada merek kami saja di atasnya (pager (yang meledak)," ucap Hsu.
Hsu menolak mengungkap perusahaan Eropa yang punya hak menggunakan merk Apollo Gold. Dia malah menyebut Apollo Gold menjadi korban dari teror di Lebanon.
"Kami menjadi perusahaan yang bertanggung jawab, dan ini sangat memalukan," kata Hsu.
Pager atau penyeranta adalah alat komunikasi yang populer pada tahun 90-an yang dipakai untuk mengirim dan menerima pesan pendek. Beberapa orang juga menyebutnya dengan istilah beeper karena suara khasnya. Pager umumnya memiliki bentuk persegi panjang dan berukuran sangat kecil.
Di beberapa negara, pager saat ini masih digunakan di dunia kedokteran.