Gempa bumi 5 magnitudo mengguncang Garut dan Bandung pada Rabu (18/9) pukul 09.41 WIB. BMKG telah mengeluarkan analisis terkait gempa ini.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 km," kata Kepala Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya.
Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun( oblique normal ).
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Majalaya dengan skala intensitas III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Banjaran dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 10.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo terbesar M 3.1.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.